Sabtu, 16 September 2017

Kopiah Meukeutop, Oleh-Oleh Warisan Raja Diraja Aceh

Kopiah Meukeutop, Oleh-Oleh Warisan Raja Diraja AcehSelasa, 1 Maret 2016 16:29

 

 Kopiah Meukeutop, Oleh-Oleh Warisan Raja Diraja Aceh

SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA

Para perajin kupiah meukutop dari Desa Tungkop, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Pidie. 

Laporan Nurul Hayati | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Salah satu warisan raja di raja Aceh yaitu kopiah meukeutop.

Pada masa kerajaan Aceh Darussalam, oleh Sultan Iskandar Muda atribut penutup kepala itu dipakai dalam kesehariannya.

Kabar baiknya keberadaan kopiah meukeutop masih lestari hingga kini.

Khamis, 14 September 2017

Keerkhof ,saksi perang aceh melawan penjajah Belanda

(VIDEO) Keerkhof, Saksi Perang Aceh Melawan Belanda

Keerkhof atau makam dalam bahasa Belanda di Banda Aceh, Aceh menjadi saksi kedahsyatan perang Aceh melawan Belanda. Di tempat bersejarah ini dimakamkan ribuan serdadu Belanda.

Laporan Sheilla Aditya dari Newsline Metro TV, 14 September 2017.  Berikut ini video selengkapnya:

Isnin, 11 September 2017

https://hendrakum9080.wordpress.com/2017/09/11/menjadi-kapten-perompak-bukan-pilihanku/

https://hendrakum9080.wordpress.com/2017/09/11/menjadi-kapten-perompak-bukan-pilihanku/
Menjadi kapten perompak bukan pilihanku. #bioarabasta_bagian_37 Sepoi angin terasa kuat manampar-nampar pipi. Di tempat saya berdiri, di atas sebuah bangunan setinggi 85 meter ini angin memang sedang kencang-kencangnya. Suaranya menggemuruh di telinga. Bahkan, berdiripun rasanya oyong. Berpegangan pada terali besi berwarna merah, saya melepaskan pandangan ke segala penjuru. Di sisi timur laut, Pulau Weh tampak jelas. Di bagian bawah, tampak air laut biru dengan riak dan deburan ombak yang sayup-sayup terdengar. [  740 more words ]

https://hendrakum9080.wordpress.com/2017/09/11/menjadi-kapten-perompak-bukan-pilihanku/

Jumaat, 8 September 2017

Seorang raja Muslim diasia tenggara diam membisu melihat rohingya

Kita (Mudah) Lupa

Daulat Tuanku! Sayang sekali. Seorang raja Muslim kaya raya di Asia Tenggara diam membisu terhadap penderitaan Muslim Rohingya.  Menurut pencarian berbagai media di Google, dalam istananya terkoleksi mobil Ferrari, Rolls Royce yang tidak digunakan. Entah untuk apa hobi koleksi mewah demikian? Itu yang terliput oleh media. Bagaimana yang tidak?

Siapa dia? Dia adalah Sultan Hassanal Bolkiah. Saking kaya tidak tahu lagi mau dibawa kemana hartanya, ada bangunan di dalam Istananya seperti toilet brushes yang dilapisi oleh emas, begitu juga mobil mewahnya. 

Bukankah mobil Ferrari, Rolls Royce dll yang tidak digunakannya itu sebaiknya dijual lalu disumbangkan untuk Muslim Rohingya? Seorang Muslim awam yang lemah mungkin cukup denga doa, tapi bagaimana dengan seorang raja yang kaya raya?

Bukankah Brunei dan Myanmar dalam Geografi sama-sama anggota ASEAN?  Ini sama saja seperti penderitaan Muslim Rohingya terjadi di depan mata. Benarkah Brunei yang kaya minyak itu tidak peka dengan apa yang terjadi di kawasan Asia Tenggara. Seperti tidak terjadi apa-apa. Benarkah?

Sebagai perbandingan. Lihat Turki yang jauh dibelahan benua lain pun mau ikut membantu Muslim Rohingya.  Dunia Muslim lupa kalau di Asia Tenggara ada raja Melayu yang kaya raya tapi (hampir) tidak pernah terliput aktivitasnya.

Ah...Darussalam itu hanya untuk negeri mu saja.
Brunei; negeri Merdeka, hidup sejahtera. 
Aceh; negeri dijajah, tapi tetap peka. 
Brunei, kita jumpa di akhirat saja.

Publik mudah lupa. Kita juga!

Γ–rebro, 06/09/17